NAMA :
JUNITA KURNIAWATI
NPM :
23215638
KELAS :
4EB20
RANGKUMAN
MATERI 2
PELATIHAN
DAN PENGEMBANGAN
1.
PENGERTIAN
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Pendapat Wexley dan Yukl tersebut
lebih memperjelas penggunaan istilah pelatihan dan pengembangan. Mereka
berpendapat bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan istilah-istilah yang
berhubungan dengan usaha-usaha berencana, yang diselenggarakan untuk mencapai
penguasaan skill, pengetahuan dan
sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi. Pengembangan lebih difokuskan pada
peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan
manusia (human relation) bagi
manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah sedangkan pelatihan
dimaksudkan untuk pegawai pada tingkat bawah (pelaksana).
Menurut Sjafri
Mangkuprawira (2004), “Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses
mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin
terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai
dengan standar.” Sedangkan pengembangan memiliki ruang lingkup lebih luas.
Dapat berupa upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin digunakan segera atau
sering untuk kepentingan dimasa depan. Pengembangan sering dikategorikan secara
eksplisit dalam pengembangan manajemen, organisasi, dan pengembangan individu
karyawan.
2.
JENIS
PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Menurut (Simamora, 2006) ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan :
1.
Pelatihan
Keahlian
2.
Pelatihan Ulang
3.
Pelatihan
Lintas Fungsional
4.
Pelatihan Tim
5.
Pelatihan
Kreatifitas
3. ORIENTASI PEKERJA BARU
Setelah merekrut pegawai baru, maka harus ada satu
proses yang penting yaitu bagaimana memperkenalkan pegawai baru tersebut kepada
lingkungan, peraturan dan tujuan perusahaan, sehingga membantu pegawai tersebut
masuk ke dalam bagian sebagai pihak yang dapat memajukan perusahaan. Hal inilah
yang dikenal dengan istilah Orientasi Pegawai Baru.
Beberapa tahap orientasi yang penting dilakukan, antara lain :
1.
Perkenalan
2.
Penjelasan Tujuan Perusahaan
3.
Sosialisasi Kebijakan
4.
Jalur Komunikasi
5.
Proses Monitoring
4. PELATIHAN DAN TAHAP-TAHAPNYA
a.
Penentuan kebutuhan pelatihan SDM
Tujuan penentuan kebutuhan pelatihan
SDM ini adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan guna
mengetahui data atau menentukan apakah perlu tidaknya dilakukan pelatihan SDM
dalam organisasi tersebut.
b.
Mendesain program pelatihan SDM
Ketepatan metode
pelatihan SDM tergantung pada tujuan yang hendak dicapai identifikasi mengenai
apa yang diinginkan agar para pekerja harus mengetahui dan harus melakukan.
c.
Evaluasi efektifitas program pelatihan SDM
Tujuan dari tahap ini
adalah untuk menguji apakah pelatihan SDM tersebut efektif di dalam mencapai
sasaran-sasarannya yang telah ditetapkan
5.
PELATIHAN
FORMAL DAN NON-FORMAL
1.
Pelatihan formal adalah
pelatihan yang dilaksanakan secara formal (resmi) oleh organisasi atau
perusahaan untuk para karyawan.
Metode pelatihan formal ;
a. Belajar
mandiri
b. Metode
belajar dikelas / ceramah
c. Pelatihan
ditempat kerja (on the job training)
d. Unjuk
kerja
e. Simulasi
f. Sistem
magang
g. Pelatihan vestibule
h. Bermain
peran
i.
Telaah kasus
j.
Pelatihan laboratorium
2. Pelatihan
Non Formal
Pelatihan formal tidak selalu dapat
dilakukan, karna ia memerlukan biaya yang besar, waktu yang lama, dan tenaga
kerja yang harus dibayar mahal dan sebagainya. Salah satu jenis pelatihan
nonformal disebut Built In Training
(BIT) atau pelatihan melekat.
6. PELATIHAN SUPERVISOR, PENGEMBANGAN
TEAM DAN PENGEMBANGAN BAGAN ORGANISASI
Tujuan dari
pelatihan supervisi adalah untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan
pengawasan atau supervisi dan manajemen supaya membantu menejemen kepegawaian
untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain dan untuk membantu pegawai-pegawai
dari manager dan supervisor agar bekerja lebih baik dan tangkas.
Ada dua jenis pelatihan, yaitu :
1.
Organization
Development
Ciri-ciri organization
development:
a.
Change
Oriented.
b.
Action
Orinted.
c.
Aimed At
Employees.
2.
Sensitivity
Training
Hubungan-hubungan kerja dalam kelompok kecil dan
action research yang didasarkan pada pengumpulan data dan pengumpanya kembali
kepada para peserta guna memampukan mereka untuk merubah perilakunya sendiri. Organisasi
development memusatkan diri pada
variabel-variabel proses yang terdiri dari manusiawi
ketimbang dari hasil kerja itu sendiri.
7. ARTI DAN PENTINGNYA PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Peranan dan arti penting sumber daya manusia dalam
berbagai bidang, yaitu :
1.
Sumber Daya Manusia Pendidikan
Untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal,
faktor pendidikan adalah faktor utama untuk mencetaknya. Untuk itu pelaku-pelaku pencerdas generasi bangsa ini adalah mereka yang
benar-benar berkompetensi di bidangnya.
2.
Sumber Daya Manusia Pertanian
Pembangunan di sektor Pertanian meliputi peningkatan
kualitas SDM petani melalui penyuluhan tata cara bertani yang baik, merupakan
program DEPTAN dalam meningkatkan keterampilan dan pemahaman tentang pertanian
pada para petani dan bidang usaha
yang paling maju di Indonesia adalah bidang pertanian.
3.
Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
Terdapat 3
simpul permasalahan SDM Kesehatan, yaitu :
a.
Masalah keterkaitan antara tugas jabatan dengan
kompetensinya
b.
Masalah pengelolaan yang variatif khususnya dalam
bidang reward, yang tergantung pada
kemampuan daerah, dan
c.
Masalah ketidakseimbangan antara rekruitmen,
pendayagunaan dan pembinaan di berbagai daerah khususnya daerah terpencil.
8.
PENGEMBANGAN
SDM MELALUI DIKLAT
Pengembangan
SDM yang ada jauh lebih murah daripada merekrut dan mendidik pegawai baru,
investasi pengembangan SDM akan mengurangi biaya operasi organisasi dan mampu
menghasilkan kepuasan masyarakat yang lebih besar.
Mengapa
pelatihan dan pengembangan SDM begitu penting?
Jawaban yang paling sederhana adalah jika organisasi
pemerintah tidak mengembangkannya, maka organisasi akan kehilangan potensi
pegawainya.
9.
PENGEMBANGAN
MELALUI MUTASI / PROMOSI
Promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan
dalam suatu organisasi ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non
pemerintah (swasta). Mutasi atau
transfer menurut Wahyudi (1995) adalah perpindahan pekerjaan seseorang dalam
suatu organisasi yang memiliki tingkat level yang sama dari posisi perkerjaan
sebelum mengalami pindah kerja.
10.
PENGEMBANGAN
MELALUI GKM
1.
Definisi Gugus Kendali
Mutu
GKM adalah sejumlah karyawan dengan
pekerjaan yang sejenis yang bertemu secara berkala untuk membahas dan
memecahkan masalah-masalah pekerjaan dan lingkungannya dengan tujuan
meningkatkan mutu usaha dengan menggunakan perangkat kendali mutu.
2.
Mutu Usaha Secara
Keseluruhan
-
Produk, biaya, waktu
dan penyediaan
-
Keamanan, keselamatan
dan kenyamanan kerja
-
Metodologi kerja baik
bagi kepentingan konsumen, maupun kepentingan pemerintah serta masyarakat pada
umumnya
11.
PENGEMBANGAN
MELALUI WASKAT
Delapan
unsur Waskat adalah pengorganisasian, personil, kebijakan, perencanaan,
prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi dan review intern. Pimpinan organisasi wajib melakukan evaluasi secara
terus menerus terhadap pelaksanaan unsur Waskat dengan menggunakan beberapa
metode seperti lembar periksa (checklist),
jajak pendapat, bagan arus (flowchart)
dan wawancara.
1. Pengorganisasian
: Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama-sama dan secara formal terikat untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
2. Personil
: Pembinaan personil merupakan upaya menjaga agar faktor sumber daya manusia
yang menjalankan sistem dan prosedur satuan organisasi / kerja pemerintah
memiliki kemampuan secara profesional dan moral sesuai dengan kebutuhan tugas
dan tanggung jawabnya.
3. Kebijakan
: Kebijakan merupakan pedoman yang ditetapkan oleh pimpinan satuan organisasi /
kerja untuk mendorong tercapainya tujuan satuan organisasi / kerja.
4. Perencanaan
: Perencanaan merupakan suatu proses penetapan tujuan serta langkah-langkah
kegiatan yang akan dilakukan pada masa datang dengan sumber daya yang
diperlukan dalam rangka mewujudkan pencapaian tujuan organisasi.
5. Prosedur
: Prosedur merupakan rangkaian tindakan untuk melaksanakan aktivitas tertentu
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
6. Pencatatan
: Pencatatan merupakan proses pendokumentasian transaksi / kejadian secara
sistematis yang relevan dengan kepentingan organisasi instansi.
7. Pelaporan
: Pelaporan merupakan bentuk penyampaian informasi tertulis kepada unit kerja
yang lebih tinggi (pemberi tugas) atau kepada instansi lainyang mempunyai garis
kepentingan interaktif dengan instansi pembuat laporan.
8. Supervisi
dan Review Intern : Supervisi
merupakan pengawasan unsur pimpinan terhadap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan
oleh stafnya. Review intern adalah suatu
aktivitas untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan yang
telah ditetapkan yang dilakukan oleh pimpinan atau pejabat yang berwenang
bersama-sama dengan staf pimpinan atau dilakukan oleh APIP terhadap pelaksanaan
tugas yang diberikan.