Senin, 30 November 2015

KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

PENGERTIAN DARI KONSEP NILAI WAKTU UANG
Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang akibat berjalannya waktu. Atau nilai uang dapat berubah seiring berubahnya waktu. Uang satu juta saat ini akan berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini waktu secara tidak langsung menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan nilai uang.
Sebagai contoh seorang pedagang meminjam uang di bank sebasar  Rp 1.000.000,- untuk jangka pengembalian selama satu tahun. Bunga pinjaman bank adalah 10 persen. Maka pada akhir tahun, pedagang tersebut harus mengembalikan uang yang dipinjamnya sebesar  Rp 1.100.000,- . Pengembalian Uang tersebut terdiri dari pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp 1.000.000,- dan bunga sebesar Rp 100.000,-.
Dalam hal ini, pihak bank dan pedagang sepakat untuk memberikan penilaian terhadap uang Rp 1.100.000 untuk satu tahun ke depan sama dengan Rp 1.000.000,- pada saat ini.
Dengan kata lain, uang Rp 1.000.000,- yang dipegang saat ini memiliki nilai yang lebih besar dibanding dengan nilai Rp 1.000.000,- dikemudian hari. Jika saat ini uang sebesar Rp 1.000.000,- dapat dibelanjakan untuk membeli 100 kg beras, maka tahun depan, dengan  jumlah uang yang sama, beras yang akan diperoleh kurang daripada 100 kg.
1.      Present Value (Nilai Sekarang)
Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value atau nilai sekarang bisa di cari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :
P = Fn/ ( 1 + i )^n        ATAU             P = Fn/ ( 1 + (i/m)) ^m.n
Keterangan :
Fn        = Future value (nilai pada akhir tahun ke-n)
P          = Nilai sekarang (nilai pada tahun ke-0)
r           = Suku bunga
n          = Jumlah Waktu ( tahun )
m         = Frekuensi Pembayaran Bunga dalam Setahun


2.      Future Value (Masa yang akan datang)
Dapat dihitung nilai modal di masa yang akan datang ditambah dengan akumulasi penambahan bunga, misalnya pengembalian kredit di masa yang akan datang berdasarkan tingkat bunganya, mengukur nilai sekarang dari jumlah hasil investasi yang akan diterima di masa yang akan datang, dan sebagainya.
Rumus future value :
            Fn = P ( 1+i ) ^n          ATAU             Fn = P ( 1+(i/m) ) ^m.n

Keterangan :
Fn        = Future value (nilai pada akhir tahun ke-n)
P          = Nilai sekarang (nilai pada tahun ke-0)
r           = Suku bunga
n          = Jumlah Waktu ( tahun )
m         = Frekuensi Pembayaran Bunga dalam Setahun

3.      Anuitas ( Nilai Masa Datang dan Masa Sekarang )
Suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yangterjadi dalam periode waktu tertentu FV = Ko
a.       Anuitas biasa
Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in – 1 i
Keterangan :
FVn           = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT          = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
I                 = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n                = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas

Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn           = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
PVn           = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)

b.      Anuitas terhutang
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan awal tahun.
Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )

Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )

c.       Nilai Sekarang Anuitas
Nilai sekarang anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan.
Jika dilakukan pada awal tahun, menjadi :
PV anuitas = nilai investasi x Faktor PV x ( 1 + r )

Jika dilakukan pada akhir tahun , menjadi :
PV anuitas = nilai investasi x Faktor PV

d.      Nilai Sekarang Dari Anuitas Terhutang
Nilai sekarang dari anuitas terhutang berguna untuk mengukur setiap pembayaran yang maju satu periode atau pembayaran pada awal tahun dengan menggunakan formulasi :
An (Anuitas Terhutang) = PMT ( PVIFA(r,n) ) ( 1 + r )

e.       Anuitas abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akan berlangsung terus menerus.
Nilai sekarang anuitas abadi = pembayan/tingkat diskonto = PMT/r

f.       Nilai Sekarang Dari Seri Pembayaran Yang Tidak Rata
Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:
Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r

g.      Periode Pemajemukan Tengah Tahunan Atau Periode Lainnya
Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.
Pemajemukan tahunan : FVn = PV(1+r)^n 

4.      Amortisasi Pinjaman ( Amortized Loans )
Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan secara dicicil selama waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kredit mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi (Amortized Loans).
Contoh kasusnya seperti: Pinjaman konsumtif untuk pembelian rumah, mobil, dan pinjaman usaha lainnya.

Sumber :
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-keuangan-manajemen-keuangan/konsep-nilai-waktu-uang/
http://ikaamalia1807.blogspot.co.id/2014/11/konsep-nilai-waktu-dari-uang.html

https://www.academia.edu/9276325/nilai_waktu_uang

Jumat, 13 November 2015

MANAJEMEN PRODUKSI

1.      PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
Perkembangan manajemen produksi begitu pesat karena adanya faktor-faktor seperti berikut:
a.       Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi.
Produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen agar produksi mejadi efektif dan efisien. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
b.      Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1.      Bertambahnya penggunaan mesin
2.      Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja
3.      Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4.      Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
c.       Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer. Sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
d.      Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1.      Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
2.      Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah.
3.      Pelatihan pekerja dengan metode baru.
4.      Pemanfaatan umpan balik dalam pengelola atas proses kerja.

2.      PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Dalam kegiatan ekonomi, terdapat 3 jenis aktivitas utama dari ekomoni yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Orang yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Sedangkan orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
Pengertian manajemen adalah suatu strategi untuk mempekerjakan orang lain agar orang tersebut mau mengikuti apa yang diperintahkan. Sedangkan pengertian produksi adalah aktivitas yang menggunakan sumber daya alam maupun sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas daya guna suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor seperti modal, tanah, tenaga kerja, dan keahlian.
Dengan menggabungkan pengertian manajemen dan produksi, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi memiliki definisi usaha untuk mengatur atau mengkoordinasi suatu kegiatan produksi agar menghasilkan hasil produksi yang berkualitas dan sesuai dengan standard organisasi dalam jangka waktu dan jumlah tertentu.

3.      PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga modal kepada pemodal.
Modal dibagi 4, yaitu :
1.      Modal tetap
Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu lama, atau lebih dari satu kali putaran proses produksi.
2.      Modal lancar.
Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi. Modal ini sekali dipakai dalam proses produksi, kemudian berubah sifat atau wujudnya menjadi barang lain.
3.      Modal sendiri.
Modal sendiri adalah modal yang diserahkan pemilik modal kepada badan usaha. Laba yang diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik modal, dengan sendirinya digolongkan sebagai modal sendiri.
4.      Modal asing
Modal asing adalah modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-badan lain kepada suatu badan usaha sebagai pinjam.
Faktor-faktor produksi :
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan jasa.
1.      Alam : semua kekayaan yang ada di alam semesta digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi utama atau asli. Faktor produksi alam terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang tambang.
2.      Tenaga Kerja : faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja sebagai faktor produksi asli. Walaupun kini banyak kegiatan proses produksi diperankan oleh mesin, namun keberadaan manusia wajib diperlukan.
3.      Modal : faktor penunjang yang mempercepat dan menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari mesin-mesin, sarana pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
4.      Keahlian : keahlian atau keterampilan individu mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

4.      PROSES PRODUKSI
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan gedung, pembuatan pesawat terbang, pembuatan kereta api, pembuatan kapal serta lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai berikut :
1.      Proses Produksi Pendek adalah proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
2.      Proses Produksi Panjang adalah proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
3.      Proses Terus Menerus/Kontinyu adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain.
4.      Proses Produksi Berselingan/Intermitten adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.

5.      PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
Jika dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dapat dibedakan menjadi :
1.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama yaitu :
1.      Proses
2.      Kapasitas
3.      Persediaan
4.      Tenaga Kerja/Tenaga Ahli
5.      Mutu/Kualitas

6.      RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
1.      Perencana produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
·         Jenis barang yang diproduksi
·         Kualitas barang
·         Jumlah barang
·         Bahan baku
·         Pengendalian produksi

2.      Pengendalian produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
·         Menyusun perencanaan
·         Membuat scedule kerja
·         Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.



3.      Pengawasan produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :
·         Menetapkan kualitas
·         Menetapkan standar barang
·         Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu

7.      LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
Contoh Layout Pabrik :

Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang di dalam pabrik. Layout adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pabrik, serta peralatan yang diperlukan dalam pengawasan.
Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata fasilitas industri yang berada didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, operasi gudang, pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan dapat mencapai suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas yang ada dalam perusahaan, dengan layout yang baik di dalam perusahaan, akan menimbulkan impulse buying bagi konsumen.
Prinsip Dasar Penyusunan Layout :
1.      Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.  
2.      Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan. 
3.      Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking),gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.  
4.      Kepuasan   dan   keselamatan   kerja,   sehingga   memberikan   suasana   kerj yangmenyenangkan. 
5.      Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan kebutuhankonsumen. Untuk menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali (relayout) yaitu suatu perubahan kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya desain produk yang memungkinkan berubahnya layout secara total. Yang perlu diperhatikan adalahrelayout maupunlayout jika ada perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses produksi.
Tujuan layout pabrik adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala  fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Efisiensi ini dapat dicapai dengan menekan biaya produksi dan transportasi didalam pabrik,
Manfaat layout pabrik diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan jumlah produksi,  sehingga proses produksi berjalan lancar, yang berimpas pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.
2.      Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktu tunggu. 
3.      Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang satu dengan yang berikutnya.  
4.      Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan jarak antara masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak dibutuhkan.  
5.      Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang satudengan yang lain. 
6.      Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja,mesin, dan peralatan.  
7.      Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga dapat mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
8.      Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya gerak yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection).
Tahap-tahap pengaturan fasilitas produksi yang pertama adalah menentukan tata letak fasilitas produksi di setiap departemen, kemudian tahap selanjutnya menentukan tata letak departemen hubungannya dengan departemen lain yang terkait dalam proses operasi. Sedangkan langkah proses perencanaanlayout baik menyangkut faktor produksi yang sudah ada (relayout), maupun penggantian fasilitas produksi untuk pabrik baru (layout) adalah sebagai berikut:
1.      Analisis produk dan proses operasi. Terlebih dahulu dilakukan riset tentang produk apa yang dihasilkan, serta bagaimana proses operasinya. 
2.      Penentuan jumlah mesin dan luas area yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan operasi. 
3.      Penentuan tipe layout yang dikehendaki disesuaikan dengan produk yang dihasilkan. 
4.      Penentuan aliran kerja dan aliran bahan, baik bahan baku maupun bahan dalam proses yang sedang menunggu proses operasi selanjutnya. 
5.      Penentuan luas area pabrik dan departemen-departemen pelaksana proses operasi. 
6.      Rencana secara detail layout yg dipilih.



Sumber :
id.wikipedia.org
https://id.wikipedia.org/wiki/Produksi
http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-produksi-faktor-faktor.html
http://www.pendidikanekonomi.com/2015/03/tahap-tahap-layout-pabrik.html
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/prinsip-dasar-tujuan-dan-manfaat.html